Kasus Polusi udara dijakarta ternyata
sangat mengganggu bagi kesehatan pada masyarakat sekitar. Akibat polusi udara
yang terjadi dijakarta kasus kejadian ISPA meningkat drastis menjadi 4x lipat
sejak awal tahun 2023. Polusi udara yang terjadi dijakarta pada tahun 2023 ini
sudah mulai terlihat dari pantauan dari udara langit dijakarta melalui jalur
udara pesawat terbang.
Bahkan akibat polusi udara yang
terjadi gila – gilaan dikota Jakarta, pemerintah DKI Jakarta melakukan WFH bagi
PNS dikota Jakarta. Sedangkan untuk kendaraan mobil dan sepeda motor wajib
melakukan verifikasi lolos uji emisi.
Kejadian ini tentunta sangat
menganggu kesehatan warga sekitar, bagaimana tidak? Apabila kasus ini dibiarkan
maka selain bisa menyebabkan masalah ISPA tetapi juga bisa menyebabkan masalah
kesehatan serius bagi kesehatan bayi dan anak. Pada bayi dan anak apabila
terpapar polusi udara bisa menyebabkan penyakit pneumonia yang serius.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika menjelaskan Tips Pencegahan ISPA dalam chanell youtube Ruang Dakwah Medis Indonesia/Foto : RDM Indonesia youtube |
Bahkan dari data yang didapatkan pada
Kementrian Kesehatan atau Kemenkes RI telah bahwa terjadi peningkatan jumlah
kasus infeksi saluran pernafasan akut diwilayah jabodetabek. Bahkan angka kasus
setiap hari terus meningkat serta didapatkan hasil tanda dan gejala yang parah.
Direktur jendralPencegahan dan
Pengadilan Penyakit (P2P) kemenkes RI Maxi rein Rondonuwu menyampaikan bahwa
data tercatat kasus ISPA Jabodetabek mencapai 200 ribu per bulan. Peningkatan
kasus ISPA di Jabodetabek terjadi dari periode Januari 2023 hingga sekarang.
Kita ketahui ISPA merupakan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut yaitu infeksi yang menyerang saluran pernafasan seperti
flu biasa, Influenza, sinus dan radang tenggorokan. ISPA sendiri bisa menyerang
saluran pernafasan bagian atas ataupun saluran pernafasan bagian bawah.
Penyebab ISPA antara lain : Rhinovirus, Pneumokokus, Adenovirus, Virus
Influenza.
Sedangkan bakteri yang menyebabkan
ISPA antara lain : Streptococus, Haemophillus, Staphylococcus aerus, Klebsia
Pneumonia, Mycoplasma Pneumonia dan Chlamydia. Gejala yang dirasakan antara
lain : Batuk, demam, nyeri kepala. Hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, nyeri
telan, sinusitis, kekurangan oksigen dan kesulitan untuk bernafas.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima
Trisna Aji menyampaikan beberapa tips untuk mencegah dan mengobati penyakit
ISPA pada saat polusi udara tinggi adalah memberikan makanan sehat dengan gizi
seimbang pada anak, memastikan anak tidur cukup, mengajak anak berolahraga
secara teratur, mengajak anak rutin mencuci tangan, menghindari keramaian, mengajarkan
anak untuk tidak menggunakan peralatan makan bersama dan memastikan anak selalu
menggunakan masker saat berada diluar ruangan. *Red