Pada
zaman yang sudah modern saat ini proses peradaban didunia sudah sangat jauh
berbeda sekali dibandingkan dengan peradaban terdahulu. Dari segi tekhnologi,
sarana prasarana, lingkungan, Adab dan sopan santun perubahan sudah berubah
begitu pesat. Dengan semakin majunya tekhnologi menjadi memudahkan manusia
untuk mengakses informasi serta menimba ilmu sebanyak – banyaknya. Dengan
majunya peradaban manusia yang modern memacu manusia untuk terus menciptakan
tekhnologi yang kecerdasannya menyerupai kecerdasan manusia. Para peneliti
berlomba – lomba menciptakan sistem tekhnologi canggih dimana kecerdasan
tersebut bisa melebihi dari kecerdasan manusia itu sendiri. Dan akhirnya
setelah melewati penelitian yang sangat panjang akhirnya terciptalah tekhnologi
kecerdasan manusia buatan yang biasa disebut dengan AI (Artificial Intellegence).
“Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta Elinda Rizkasari ketika berfoto bersama mahasiswa PGSD Unisri Surakarta dalam acara pelepasan Wisudawan Fkip Unisri Surakarta”/Foto : Dokpri
Tekhnologi
saat ini yang sudah terkenal serta populer yaitu tekhnologi kecanggihan Ai atau
Artificial Intellegence, dimana tekhnologi tersebut merupakan kecerdasan
manusia buatan yang bisa menggantikan peran manusia. Bagi mahasiswa tentunya
hal ini sangatlah membantu dikarenakan bisa membantu menyelesaikan tugas
kampus, seminar, ujian skripsi dll.
Meskipun
tekhnologi Ai atau Artificial
Intellegence sangat membantu mahasiswa dalam belajar, tetapi disisi lain
dengan canggihnya tekhnologi pada zaman modern seperti memakan Buah Simalakama
bagi mahasiswa. Dimana hal ini bisa menjadi dua mata pisau dimana hal ini bisa menguntungkan
dan merugikan bagi mahasiswa.
Keuntungan
mahasiswa menggunakan sistem Ai (Artificial
Intellegence) antara lain sangat membantu mahasiswa dalam membuat esai,
dimana dengan sistem Ai sangat membantu dalam memperbaiki kesalahan dalam
penulisan. Kemudian selanjutnya bagi mahasiswa sangat membantu dalam eksplorasi
rencana karier dalam pemilihan universitas yang dituju seperti membantu
mahasiswa membuat keputusan berdasarkan informasi yang disediakan tentang
karier, jurusan, atau program lainnya. Kemudian keuntungan lainnya seperti
membantu persiapan dalam wawancara ujian lisan, pengembangan evaluasi
portofolio dan sebagai panduan belajar atau persiapan ujian yang disesuaikan
Meskipun
kecanggihan sistem AI (Artificial
Intellegence) memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa, tetapi sistem AI juga
memiliki kerugian serta dampak yang tidak baik bagi mahasiswa. Dampak buruk
penggunaan Sistem AI bagi mahasiswa antara lain dengan terciptanya sistem AI
maka ke depan akan banyak tercipta banyak pengangguran, dikarenakan Penggunaan
AI dalam proses produksi dan layanan dapat menggantikan pekerjaan manusia,
menyebabkan pengangguran massal di beberapa sektor. Jika tidak ada tindakan
proaktif, hal ini dapat meningkatkan disparitas sosial antara pemilik teknologi
AI dan mereka yang kehilangan pekerjaan.
“Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta Elinda Rizkasari ketika memperkenalkan Modul Baru dari Sistem AI (Artificial Intellegence)”/Foto : Dokpri
Terutama
kerugian bagi mahasiswa setelah lulus akan kesulitan mendapatkan pekerjaan,
dikarenakan ke depan profesi mereka akan digantikan dengan sistem AI. Khusunya
yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap tahun pertumbuhan lulusan mahasiswa
jauh lebih banyak daripada kebutuhan tenaga kerja atau terciptanya tenaga kerja
ke depan. Kemudian kerugian selanjutnya bagi mahasiswa adalah bahwa sistem AI
bisa membuat mahasiswa menjadi ketergantungan sehingga ketika terjadi masalah
jaringan internet maka akan membuat “mahasiswa menjadi lumpuh” dan tidak bisa
mengerjakan apa – apa.
Bagi
mahasiswa dampak buruk yang fatal Sistem AI bagi mahasiswa adalah bahwa Sistem
AI tidak bisa mengajarkan mahasiswa tentang adab dan sopan santun serta yang
utama adalah tentang empati dan simpati terhadap sesama. Terutama pada bidang
program studi yang mengharuskan menggunakan empati dalam bidang pekerjaannya
seperti program studi pendidikan dasar, BK, Paud dll.
Bagi
Dosen dan perguruan tinggi penggunaan sistem AI harus dengan pengawasan serta
pendampingan bagi mahasiswa dikarenakan apabila mahasiswa terlalu tergantung
dengan sistem AI maka akan membuat mahasiswa ketergantungan sehingga ketika
sistem AI mengalami gangguan maka mahasiswa tidak akan bisa mengerjakan apa –
apa.
Hal
ini juga sesuai dengan Penelitian yang sudah diteliti oleh Prima Trisna Aji
(2023) bahwa dengan terciptanya sistem AI akan membuat perkembangan zaman
menjadi lebih maju modern, bahkan dengan sistem AI bisa membuat kantong ajaib
Doraemon menjadi kenyataan. Sedangkan kelemahan sistem AI bahwa sistem ini
belum bisa menciptakan rasa empati bagi sesama. Sehingga apabila mahasiswa baru
tidak ditempa dengan pembelajaran adab sopan santu serta budi pekerti maka akan
membuat mahasiswa menjadi minim akhlaq. Maka dari itu pentingnya mengkombinasi
sistem AI dengan pembelajaran offline bagi mahasiswa atau istilah lainnya dengan
sistem Blended learning.
Menurut
Dosen prodi Pendidikan Dasar Universitas Slamet Riyadi “Elinda Rizkasari”
menjelaskan salah satu contoh kecanggihan Sistem AI (Artificial Intellegence) yang
bisa dipergunakan untuk mahasiswa antara lain website Chatgpt yang membantu
dalam penulis dalam melakukan pharaprase, Perplexity untuk membantu menulis
beserta referensi daftar pustakanya, Tome AI membantu dalam melakukan
presentasi menjadi lebih mudah serta menarik, Elicit AL membantu melakukan
Riset jurnal paper berbagai jurusan, Grammarly berfungsi untuk melakukan cek
grammar serta plagiarisme tulisan, Quillbot membantu dalam melakukan pharafrase
serta melakukan summarize dalam bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris, GPT Zero
membantu mendeteksi tulisan buatan Al, Anysummary membantu merangkum berbagai
file seperti pdf, docs, video, audio, ppt, Writefull membantu menulis abstrak
baik bahasa Indonesia serta bahasa Inggris dan Plagiarismchecker yang berfungsi
untuk melakukan cek plagiarisme dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah. *Red
Penulis
: Dr. Elinda Rizkasari,Spd.,Mpd
Dosen prodi PGSD Universitas Slamet
Riyadi Surakarta