“Arus Balik Laut dan Palung Laut Pantai Selatan merupakan Arus Maut mematikan bagi pengunjung Pantai Selatan”/Foto : Ilustrasi Pantai Selatan
Fenomena mitos yang terjadi di Pantai
Selatan yang menyatakan bahwa kita tidak diperbolehkan memakai baju hijau
ketika ke Pantai Selatan sesungguhnya hanyalah mitos. Sebenarnya kalau
ditelusur lebih mendalam larangan tidak boleh memakai baju hijau bukan karena
alam gaib.
Hal ini
dikarenakan dengan faktor alam serta keselamatan pengunjung pantai selatan,
warna hijau identik dengan warna yang hampir sama dengan air laut. Sehingga
ketika pengunjung pantai Selatan tenggelam, maka akan membuat team SAR
kesulitan untuk pencarian dikarenakan baju pengunjung sama dengan air laut.
Maka dari
itu hal inilah yang membuat mengapa sebenarnya kita tidak diperbolehkan memakai
baju hijau dipantai Selatan. Bukan karena ditarik oleh Nyi Roro Kidul
pengunjung pantai selatan, tetapi karena hal alam supaya mencegah terjadinya
kecelakaan dipantai Selatan.
Kemudian hal
mistis lain yang mengatakan bahwa di Pantai Selatan dikenal dengan tarikan
pantai Nyi Roro Kidul itu adalah tidak tepat. Lebih tepatnya adalah dikarenakan
oleh Palung laut atau dikenal dengan arus balik laut.
Arus Balik laut merupakan arus sempit
yang bergerak cepat yang menjauh dari pantai
dan biasanya arus balik laut lebarnya sekitar 15 – 30 meter dengan
rentang panjang sekitar 90 meter. Sedangkan kecepatannya mencapai 8 km/jam
dimana kecepatannya lebih cepat daripada perenang Olimpiade. Karena itu, arus
ini sangatlah berbahaya serta bisa berakibat fatal bagi pengunjung pantai.
Arus balik
laut identik tidak harus bergelombang tinggi tetapi arus balik laut mayoritas
hanya setinggi dua sampai tiga kaki. Meskipun gelombangnya sangat pendek tetapi
arus ini sangat kuat dan bisa menarik orang dengan berat badan lebih 1 ton.
Dosen
Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji mengemukakan dalam teorinya bahwa
kebanyakan kecelakaan laut yang terjadi adalah bukan karena arus gelombang yang
tinggi, tetapi mayoritas dikarenakan arus balik laut dimana ditengahnya
terdapat palung laut atau jurang laut. Jadi ketika seseorang masuk dalam arus
balik laut, maka dia akan tertarik ke dalam laut yang cukup jauh dan kemudian
terperosok dipalung laut atau jurang laut dan sulit untuk keluar dari pusaran
tersebut. Hal itulah yang membuat banyak pengunjung pantai tenggelam di laut
dan tidak selamat.
“Arus balik laut mayoritas di Pantai Selatan
tidak begitu tinggi hanya setinggi dua sampai tiga kaki, tetapi arus tarikannya
sangat kuat. Kemudian ketika seseorang sudah tertarik di arus balik laut maka
dia akan tertarik jauh ke tengah laut dan masuk ke palung laut. Sehingga
mayoritas pengunjung yang tenggelam didalam palung laut cukup lama untuk
ditemukan”, Ucap Prima Trisna Aji. *Red